Ketika Kita Dilupakan Seseorang
Pernah atau nggak kalian punya teman yang dulunya sangat akrab dengan kalian, lalu sekarang-sekarang ini, justru kalian dilupakan? Atau bahkan lebih menyedihkannya lagi, dia sudah nggak mau kenal sama kalian?
Di postingan sebelumnya, aku pernah membahas tentang semakin dewasanya usia seseorang, maka temen-temen yang dia punya justru akan semakin sedikit. Kenapa? Karena teman sejati itulah yang akan tetap tinggal.
Aku pun demikian, ada beberapa teman di masa aku sekolah dulu, tak perlu lah ya aku menyebutkan nama, yang melupakan aku, padahal dulunya kami sangat dekat. Selalu makan siang di kantin bersama-sama, sampai naik becak pun kami sama-sama lho!
Bukannya aku terlalu baper, tapi aku adalah tipe orang yang realistis. Makin ke sini, banyak teman yang baik kalau ada maunya saja, bukan karena mereka benar-benar tulus ingin berteman. Atau mungkin di antara teman kalian, ada yang cuma follow sosial media Instagram kalian, tapi hanya untuk melihat instastory atau postingan kalian, setelah itu postingan kalian di-screen capture dan jadi bahan gosipan di grup WhatsApp. Hehehe
Mendapatkan teman sejati itu memang sulit, bahkan mungkin sangat jarang. Keberadaan teman dan sahabat yang sejati memang bisa dihitung dengan jari, apalagi di zaman now seperti ini.
Lalu, apa kalian lakukan jika kalian dilupakan seseorang? Kalau aku sih, gak perlu baper berkepanjangan. Cukup tahu saja, berarti itu cara Allah SWT menunjukkan mana orang-orang baik dan mana yang tidak untuk tetap tinggal dalam kehidupan.
Lebih baik, kalian berdoa saja agar selalu dibersamai dengan teman-teman yang baik, yang satu visi dan misi dalam menebar kebaikan. Bukan teman yang baik kalau ada maunya saja. Hehehe.
Memilah-milih teman memang perlu. Apalagi di zaman sekarang yang katanya banyak orang zaman edan seperti ini. Karena jika kalian mempunyai teman yang baik, pasti kalian akan tertular menjadi baik.
Postingan ku kali ini tidak bermaksud menyindir siapapun. Jadi harap dibaca dengan hati yang lapang dan jiwa yang besar :)
Regards,
Rachmah Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar