Senin, 21 September 2015

Aku Percaya Segala Sesuatu Sudah Diatur oleh-Nya

Semua yang terjadi dan datang dalam kehidupan kita, sudah ada dalam skenario-Nya. Skenario Sang Maha Pengatur Kehidupan. Allah SWT.

Kita, Manusia.. hanya mengikuti saja alur dari ketetapan Allah tersebut. Jika memang bukan yang terbaik untuk kehidupan kita, Allah tidak akan memberinya kepada kita.

Soal karir dan kerjaan yang merupakan bagian dari rezeki seseorang. Allah sudah mengatur rezeki kita sesuai dengan porsinya masing-masing. rezeki itu sudah tertakar dan tidak akan mungkin tertukar. Manusia boleh saja berencana ingin berkarir atau bekerja dimana, tapi hasil akhirnya tergantung pada Ridho dan Kehendak Allah SWT :)

Teman-teman, jujur saya pun pernah mengalami keadaan "Kok, bisa ya temen aku kerja nya ditempat yang bagus? yang gajinya gede? dapet ini-itu? posisinya bagus? aku kapan?" pernah gak kalian kayak gitu juga? :)) Wajar, manusiawi. Jika melihat ada seseorang yang "lebih" dari kita pasti terbersit perasaan yang seperti itu. Tapi makin kesini saya mulai menetralkan rasa bahwa, Allah yang punya semua. Allah yang atur rezeki manusia. Allah tahu mana yang kita butuhkan. Jadi saya mencoba berdamai dengan keadaan dan menyerahkan kembali segala sesuatu nya pada Allah.

Soal jodoh dan percintaan, nah ini :) ini sangat amat menarik untuk dibahas. balik lagi aja, jodoh itu cerminan diri. kalau kata Allah kamu sudah pantas untuk menikah, pasti Allah akan pertemukan dengan jodohmu. Maka dari itu, pantaskan diri kita untuk menjadi pribadi yang baik agar kelak Allah hadiahkan jodoh yang terbaik dunia akhirat juga untuk kita.
yakin saja, Allah mempertemukan seseorang dengan jodohnya pasti karena itulah jodoh yang terbaik. jika kamu sedang jatuh cinta pada seseorang, utarakan isi hatimu kepada yang memiliki hatinya. Ya, kepada Allah Ta'ala. Mintakan petunjuk, mintakan kemantapan diri, berdoalah "Ya Allah, jika memang dia jodoh terbaik, dekatkan lah, tapi jika dia bukan jodoh terbaik, jauhkan aku tanpa rasa sakit."

yang masih dalam masa penantian akan hadirnya jodoh terbaik, banyak berdoa pada Allah. saya pun juga begitu. jika memang kamu saat ini telah menyukai sebuah nama, menyukai seseorang, bawalah nama tersebut dalam doa-doamu. kelak Allah meridhoi kalian berdua untuk bersatu dalam suci pernikahan. Aamiin Allahumma Aamiin. Mudah bagi Allah untuk mengubah sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.

Sampai jumpa di postingan saya selanjutnya :) thanks for always read my blog dear my lovely readers! :)



With Love,




Rachmah Dewi

Kamis, 17 September 2015

Allah Bersama Orang Yang Mau Berusaha

Assalamualaikum, apakabar temen-temen pembaca setia blog saya :) semoga kalian semua selalu dalam keberkahan dari Allah Ta'ala ya.

Di hari jumat ini, saya pengen nulis sesuatu. Yang mudah-mudahan bisa jadi penyemangat bagi temen-temen semua yang sedang galau. Eits tapi bukan galau percintaan ya :) tapi buat kalian yang sedang dalam kondisi down atau tidak semangat dalam melakukan sesuatu, atau bagi kalian yang putus asa, tengah punya masalah dalam hal karir atau kerjaan. Yuk sini kita bergabung bersama-sama untuk saling menyemangati. Karena sebagai sesama muslimah sudah sepatutnyalah kita saling menyemangati dalam hal kebaikan, saling tolong menolong dalam hal kebaikan.

Nah dikesempatan kali ini, saya ingin mengangkat sebuah profil seseorang karena kisah hidupnya sangat menginspirasi sekali buat saya. saya pas baca kisahnya suka nangis sendiri karena "Ya Allah hebat banget orang ini. Bener-bener pantang menyerah dan memiliki semangat yang tinggi." penasaran? siapa orangnya?

oke langsung aja yuk. Orang yang menginspirasi saya tersebut bernama "Atina Maulia." siapa tuh Atina Maulia? iya, kak Atina Maulia adalah seorang founder dari salah satu brand hijab ternama di Indonesia. Brand hijab tersebut adalah @VanillaHijab dan saya pun juga menyukai produk-produk dari Vanilla Hijab itu loh :)

Kenapa saya mengangkat profil dari Kak Atina? karena tulisan yang beliau suka posting di instagram @CeritaVanilla

Dari tulisannya tersebut, kak Atina bener-bener mengispirasi orang banyak termasuk saya untuk gak pantang menyerah dalam melakukan kebaikan. melakukan suatu mimpi-mimpi kita agar mimpi kita tersebut terwujud. Singkat cerita, sebelum mempunyai usaha hijab "Vanilla Hijab" ini, Kak Atina sempat menjadi mahasiswi di salah satu universitas ternama di Indonesia dengan jurusan yang juga paling bergengsi di Indonesia. Ya, Kak Atina pernah menjadi mahasiswi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Perminyakan. Wow! sungguh prestasi yang membanggakan sekali :)
dan hingga suatu saat kak Atina mengalami sakit yang bisa dibilang serius (Untuk cerita lengkapnya bisa dibaca di instagram @CeritaVanilla ya temen-temen) dan sayapun, pas baca tulisan demi tulisan yang kak Atina tuangkan di instagram @CeritaVanilla bener-bener membuat saya terharu dan bangga juga atas perjuangan kak Atina hingga bisa membuat brand Vanilla Hijab besar seperti sekarang ini.

Dan saya juga sangat percaya bahwa Allah bersama orang yang mau berusaha. Allah senang melihat hamba-Nya gigih dan bekerja keras. Tapi, jangan pernah lupa setelah usaha (ikhtiar) sudah dilakukan, hasil akhirnya adalah doa. Kak Atina memperlihatkan kepada kita semua bahwa kesuksesan itu butuh proses. Tidak ada kesuksesan yang instan, seperti layaknya kita makan mie instan :D
Mau jadi sarjana S1, S2, S3 aja harus butuh perjuangan menyelesaikan skripsi, thesis, disertasi. Mau lulus sekolah aja juga kita perlu melewati Ujian Nasional, bukan? Nah sama halnya dengan mau lulus ujian hidup? dan menjadi orang yang sukses dunia akhirat? ya, kita perlu bersusah-susah dahulu, perlu usaha yang keras, gigih, tekun, dan gak pernah ada dalam hidup kata "Menyerah." saya pun juga sedang menerapkan demikian dalam kehidupan saya, saya berjanji sama diri saya sendiri kalau "Saya mau sukses baik dunia maupun akhirat, saya mau membahagiakan kedua orangtua saya dan keluarga saya."

Dear, menuju kesuksesan itu proses nya beraaaatt sekali. Kita harus "jatuh" dulu, kita harus merasakan "pahitnya" kehidupan dulu. Karena memang, hidup itu gak ada yang jalan nya mulus-mulus aja. Hidup itu pasti penuh dengan berbagai macam rintangan dan kerikil tajam. Nah Mari teman-teman kita contoh yuk semangat yang luar biasa dari Kak Atina Maulia, founder dari Vanilla Hijab. Saya pribadi bangga sama kakak bisa mendirikan brand hijab yang besar dan ternama di Indonesia seperti sekarang ini. Harapan saya, teruslah berkarya dan berbagi inspirasi kebaikan untuk para anak muda di Indonesia. Doakan saya juga ya, Kak. semoga bisa 'ketularan' suksesnya kakak :) saya benar-benar kagum akan semangatnya kakak! luar bisa kak :) *kasih tepuk tangan yang banyak buat kak Atina, hehe :D"

Ini fotonya kak Atina Maulia, cantik yah :)

Sekian cerita inspirasi pagi  ini ya temen-temen :) next time semoga bisa ketemu langsung sama kak Atina hehe :)



With Love,






Rachmah Dewi

Selasa, 15 September 2015

Jatuh Cinta Tanpa Alasan

Jatuh cinta, Iya jatuh cinta pada seseorang hadir tanpa permisi. Meskipun kamu telah menerapkan standar "Tipe Pasangan Idaman." pasti akan kalah dengan "Kamu Jatuh Cinta Tanpa Alasan."

Hey dear, jatuh cinta hadir secara tiba-tiba. Bisa jadi dengan seseorang yang telah lama bersahabat denganmu. kamu bisa saja mengelak bahwa "Kita hanya sebatas sahabat, enggak lebih." karena sejatinya, dua orang (lelaki & wanita) yang telah bersahabat lama, bertahun-tahun pasti diantara mereka memendam "sebuah rasa." iya, rasa suka dan kagum terhadap sahabatnya tersebut. Dan dari suka dan kagum itu lahirlah sebuah rasa "Cinta."

Tersiksa jatuh cinta dengan sahabat sendiri?

Pastinya... karena pasti jika jatuh cinta dengan sahabat sendiri, kamu malu untuk membuat pengakuan pada diri sendiri kalau "Ya, aku jatuh cinta sama dia, sahabatku." pasti malu. Dan pasti takut untuk mengungkapkannya.

Terus kalau udah kayak gitu, gimana? Dear, kamu punya Allah. kamu gak sendirian. Curhat aja sama Allah supaya dikasih solusi dari peliknya sebuah masalah "Jatuh Cinta Dengan Sahabat Sendiri" jika memang ternyata, kamu berjodoh dengan sahabatmu sendiri, Allah yang akan bukakan jalan untukmu. Minta petunjuk-Nya dalam sholat dan doa-doa mendalam. Allah Maha Pemberi Solusi. Tidak ada jalan keluar yang lebih baik selain meminta petunjuk pada Allah Ta'ala :')

Itulah misteri jatuh cinta, jatuh cinta mengalahkan logika, melumpuhkan logika. dan kalau kamu sudah jatuh cinta pada seseorang pastinya apapun yang terlihat dari dirinya akan selalu "nampak baik" dimatamu kan?

Manusiawi jika seorang mencintai lawan jenisnya :) tapi libatkan Allah dalam proses jatuh cintamu itu. Apalagi untuk yang sedang dalam masa penantian menanti jodoh terbaik, melibatkan Allah adalah hal mutlak dan sangat amat penting.

Saya sangat percaya, jika memang ditakdirkan berjodoh, sejauh apapun benci, seberapapun tidak perduli, seberapapun tak saling bertemu, seberapapun tak saling berkomunikasi, akhirnya pasti Allah akan mendekatkanmu dengan orang yang akan menjadi jodohmu kelak. Jodoh, rezeki, maut adalah 3 hal mutlak yang sudah menjadi ketentuan Allah Ta'ala. Jodoh kita siapa, kita dapat rezeki berapa dan darimana, serta kita akan meninggal kapan itu semua sudah tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Sungguh misteri dan tak ada satupun manusia yang tahu.

Dear, yang lagi galau perihal jodoh (Ehm saya juga sih,tapi dikit kok galaunya beneran :D) Mari lebih rajin memohon doa pada Allah, minta diberikan petunjuk, minta dibukakan jalan. Dan minta dijauhkan dari pria yang gak bisa kasih kepastian dan sukanya pemberi harapan palsu. karena ke"gentleman-nan" seorang pria bukan dilihat dari banyaknya dia mendaki gunung tertinggi di dunia, bukan dilihat dari kelihaiannya dalam menunggang kuda atau dalam hal berolahraga, tapi buat saya pribadi, pria "gentleman" itu adalah pria yang jika sudah bener-bener serius sayang dan cinta terhadap wanita pilihannya, maka dia gak akan menyakiti wanita tersebut dengan memberi janji palsu, menyakiti hati wanita tersebut. Dia pasti akan mendatangi ayah dari perempuan tersebut guna meminta restu untuk menjadikan wanita yang dicintai tersebut istrinya. Dia melamarnya dan menikah dengan nya. MasyaAllah sungguh indah bukan? :')

Semoga tulisan dari saya bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya.


With love, 




Rachmah Dewi

Senin, 14 September 2015

Vanilla Hijab "Qonitah Instan" Review By Rachmah Dewi


Assalamualaikum teman-teman pembaca setia blog saya :)

senang sekali rasanya bisa menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak dalam sebuah blog.

Oke kalo ini, saya mau mereview sesuatu barang yang sudah saya pakai, yakni barang tersebut adalah Hijab. Ya, Hijab. Sebagai muslimah berhijab adalah kewajiban bukan pilihan. Berhijab adalah bukan perkara "Saya udah siap berhijab atau Saya belum siap berhijab." Tetapi berhijab bagi semua muslimah itu hukumnya wajib, sebagai tanda dan bukti cinta kepada Allah SWT, Tuhan kita.

Oke baru-baru ini, saya beli sebuah Hijab lewat media sosial. Ya, bisa dikatakan namanya adalah berbelanja online. Saya berbelanja di salah satu brand hijab ternama di dunia instagram Indonesia. Yakni @VanillaHijab saya pertama kali dikenalkan dengan brand Vanilla Hijab ini dari salah satu sahabat saya sewaktu saya duduk dibangku Sekolah Menangah Atas. Nama sahabat saya tersebut adalah @WindaNugraheni. Nah pertama kali, dia posting foto dirinya di media sosial Instagram. Waktu itu dia tengah memakai hijab Qonitah Instan dari Vanilla Hijab. Setelah seringkali melihat postingannya tengah menggunakan hijab Qonitah Instan tersebut, saya jadi penasaran dengan hijab itu. Dan saya bertanya perihal hijab tersebut. Lalu sahabat saya tersebut bercerita bahwa ia membelinya dengan cara online di instagram Vanilla Hijab. Sahabat saya tersebut bilang : "Kalau lo mau beli hijab di Vanilla Hijab perhatikan waktu, tanggal, dan kode barang yang di upload oleh admin Vanilla Hijab. Jadi kerudung/hijab yang di upload tersebut sudah ada waktu-waktu penguploadan nya. Dan perhatikan juga nomor whatssapp nya jangan sampai salah." kemudian sahabat saya tersebut berkata lagi sama saya : "Tau gak sih wi, ini hijab Qonitah Instan ini super best seller banget dari Vanilla Hijab. Banyak banget yang beli. Kalau lewat atau telat order na bisa-bisa enggak kebagian. Soalnya orang-orang tuh sekali beli bisa lebih dari 2 atau 3. Jadi sistemnya tuh cepet-cepetan gitu." Wah ini yang bikin saya penasaran dan antusias untuk ikutan membeli hijab dari Vanilla Hijab tersebut setelah mendengar penuturan dari sahabat saya itu.

Setelah saya coba memesan nya sekali, yakni memesan hijab Qonitah Instan dari Vanilla Hijab ini, saya jadi ketagihan mau membeli lagi. Bahannya tuh ceruti sekelas diamond italiano, Tebal & flowy, Menutup sampai pundak, Menyatu dg inner antem jersey dilengkapi tali belakang. Pokonya saya gak mengada-ngada kalau Hijab Qonitah Instan produk Vanilla Hijab ini bener-bener bagus. Saya pakai ke kantor, dan teman-teman kantor saya bilang : "Hijabnya bagus banget, Cocok banget dipakai sama Dewi. beli dimana?" Terus saya bilang : "Beli di Vanilla Hijab dong. Cek deh instagramnya." Jujur, saya jadi makin seneng banget pakai hijab Qonitah Instan ini kemanapun saya pergi. Karena nyaman banget dan instan langsung pakai. Saya juga pengen beli lagi deh jadinya hijab Qonitah Instan ini. Kalau bisa malah pengen banget punya semua warna nya. Dan bener, hijab Qonitah Instan ini bagus banget, bikin wajah jadi terlihat cerah. Pokonya jadi semangat beraktivitas setelah pakai hijab Qonitah Instan ini deh :) Saya udah coba, dan saatnya saya mengajak para pembaca blog saya untuk mencoba juga membeli Hijab Qonitah Instan dari Vanilla Hijab ini yaa :)

VANILLA HIJAB --- YOUR HIJAB DESTINATION.

 Inilah foto saya saat memakai hijab Qonitah Instan by Vanilla Hijab

Semoga bermanfaat ya Review dari saya :)

Wassalamualaikum


With love,





Rachmah Dewi

(IG : @rachmah_dewi)
(email : dhewieyess75@gmail.com)

Sabtu, 12 September 2015

Unpredictable Love by Rachmah Dewi

Dera dan Adi. Mereka adalah sepasang sahabat. Dimana ada Dera disitulah Adi pun ada. Tak heran, mereka terlihat seperti sepasang kekasih dimata orang-orang.

Dera dan Adi bertemu untuk pertama kalinya sejak mereka berdua sama-sama duduk dibangku sekolah menengah atas. Mereka bertemu sewaktu mereka sekelas di kelas dua. Dan sejak mereka berdua tergabung dalam satu ekstrakurikuler di bangku SMA, mereka berdua mulai akrab. Sehingga menjadi sahabat seperti sekarang.

Dera dan Adi sudah bersahabat sejak 7 tahun yang lalu. Bahkan banyak teman-teman sekolah mereka dulu mengira bahwa mereka telah menjadi sepasang kekasih. Dan banyak pula diantara teman-teman mereka yang iseng meledek mereka berdua, “Ciee, Dera dan Adi. Kalian tuh udah cocok banget loh. Mana mungkin kalian hanya sekadar sahabat? Pasti diantara kalian ada rasa saling suka.” Menanggapi ledekan dari teman-teman nya, Dera dan Adi hanya tersenyum saja.

Dera terkenal sebagai perempuan yang cantik dan pintar di sekolah. Dera selalu mendapatkan rangking di kelasnya. Sampai pada waktu wisuda kelulusan di bangku SMA, Dera menjadi siswi terbaik di sekolah. Bahkan sampai sekarang pun ketika Dera sudah lulus dari bangku kuliah dengan predikat cumlaude, Dera pun bekerja di salah satu perusahaan terbaik di Indonesia.

Sama halnya dengan Adi. Adi pun adalah laki-laki yang tampan, pintar, dan berwawasan luas. Adi sangat pintar dalam berbahasa inggris. Adi pun juga telah lulus kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, sekarang ini sama halnya dengan Dera, dia bekerja di salah satu perusahaan ternama di Indonesia.

Namun perbedaan keduanya adalah dalam segi sifat. Dera terkenal sebagai perempuan yang supel, banyak teman, dan ceriwis. Lain halnya dengan Adi, Adi adalah sosok yang pendiam, sedikit kaku, dan juga sedikit tertutup. Tetapi mereka berdua bisa saling nyambung ketika mereka mengobrol atau bertukar pikiran masalah apapun.

Dan masalah mulai datang menimpa mereka berdua, karena salah satu dari mereka yaitu Dera yang diam-diam mulai menyukai Adi. Dera tidak mengerti bagaimana perasaan suka itu bisa tertuju kepada Adi. Karena selama ini, Dera hanya bersahabat dengan Adi. Tetapi memang, jatuh cinta terjadi pada waktu dan orang yang tidak disangka-sangka. Dera sungguh dilema. Dera takut jika perasaan suka kepada Adi akan membuat persahabatan mereka retak. Pernah suatu saat, sahabat Dera, Inda bertanya kepada Dera. “Der, sebenernya gimana sih antara kamu dan Adi? Kamu pacaran atau enggak sama dia? Kamu suka sama dia?” Dera pun menjawab, “Enggak lah Nda, aku sama Adi kan bersahabat baik. Kamu juga tahu kan kalau kita berdua bersahabat sejak SMA?” Jawab Dera dengan jawaban yang tidak jujur. Karena sebenarnya Dera sangat suka dengan Adi. Dera merasa nyaman setiap berada dekat dengan Adi. Bahkan Dera sangat merasa nyambung ketika ngobrol masalah karir atau apapun dengan Adi.

Dera memang tidak jujur dengan persaan nya kepada Adi. Dera memendam rasa cintanya yang mulai tumbuh kepada Adi. Sebenarnya, Dera ingin sekali mengungkapkan perasaan nya secara langsung kepada Adi. Namun Dera tidak berani. Dera takut jika dia mengungkapkan perasaan nya kepada Adi, Adi tidak mau lagi bersahabat dengan nya. Karena Adi tidak menyukai Dera. Pikirnya seperti itu.

Ditengah kerisauan Dera akan perasaan hatiya kepada Adi, akhirnya Dera mulai mau untuk curhat kepada sahabatnya, yakni Inda. Inda merupakan sahabat terbaik Dera. Mereka pun juga telah bersahabat semenjak mereka sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Dera segera mengambil smartphone nya untuk menelepon sahabatnya tersebut. “Hallo, Inda. Lo lagi sibuk gak? Gue mau curhat nih.” Inda pun menjawab telepon dari Dera, “Hallo, Der. wah tumben nih, mau curhat apa? Pasti masalah kerjaan? Atau mungkin masalah percintaan? Gue siap dengerin curhatan lo kok!” “Iya, Nda. Gue mau curhat nih. Lo kan sahabat gue banget. Lo yang paling tahu gue Nda. Lo tahu kan siapa cowo yang lagi deket sama gue sekarang? Temen SMA kita juga?” Tanya Dera. “Hmmm, yang gue tahu sih, lo kan sahabatan sama Adi sejak SMA dulu.” Kata Inda yang berusaha mengingat-ingat nama lelaki yang tengah dekat dengan sahabatnya itu. “Right, Nda! Itu pokok permasalahan yang gue pengen curhatin. Jadi gini loh Nda, sebenarnya gue sekarang-sekarang ini mulai jatuh cinta sama Adi. Gue juga bingung kenapa gue bisa ada perasaan cinta ini. Padahal gue sama Adi kan hanya bersahabat saja sejak SMA hingga sekarang. Gue sangat dilema Nda dengan perasaan gue ini.” Kata Dera. “sudah gue duga, Der! Pasti akhirnya lo akan jatuh cinta dengan sahabat lo sendiri, yaitu Adi. Soalnya chemistry kalian berdua tuh udah keliatan banget. Diantara kalian pasti ada rasa saling suka. Dan ternyata lo yang suka sama Adi. Enggak apa-apa lagi, Dera. Saling suka itu wajar banget kok. Gue kenal dengan Adi. Adi orangnya baik dan dia juga cocok banget sama lo.” Kata Inda menanggapi curhat sahabatnya itu di telepon.

Percakapan mereka berlanjut hingga pukul satu malam. Ya, hanya Inda yang selalu siap jika mendengarkan curhatan sahabatnya itu. Persahabatan mereka bisa langgeng hingga sekarang karena mereka selalu saling memberi dukungan, doa, solusi, dan semangat satu sama lain. Inda memberi solusi kepada Dera, untuk berpura-pura menjauh sejenak dari Adi. Cara itu dilakukan untuk mengetahui apakah Adi juga punya perasaan yang sama kepada Dera. Apakah Adi rindu jika tidak berkomunikasi dan bertemu dengan Dera. Jika Adi merasa kehilangan Dera, pastinya Adi pun juga menyayangi dan mencintai Dera.

Dan sekarang Dera sedikit menjauhi Adi sesuai saran dari Inda. Dera ingin tahu apakah Adi juga punya perasaan yang sama dengan nya. Setiap Adi mengajaknya mengobrol melalui whatssapp, Dera hanya membalasnya singkat. Biasanya dulu mereka saling mengobrol melalui whatssapp sampai berjam-jam. Kini Dera bersikap acuh kepada Adi. Walau sebenarnya Dera tidak tega untuk menjauhi Adi, karena ia sangat sayang kepada sahabatnya itu. Sahabat yang kini sedang membuatnya jatuh cinta. Adi tidak mengerti bahkan bingung melihat tingkah laku Dera yang aneh dan menjauhinya. Bahkan Dera sudah tidak mau lagi, jika Adi mengajaknya bertemu seusai mereka berdua pulang dari kantor. Adi tidak tahu, kesalahan apa yang dia perbuat sehingga membuat Dera marah hingga menjauhinya.

Akhirnya Adi mulai bingung dengan perubahan sikap Dera. Adi bertanya kepada sahabat terdekat Dera yakni Inda. “Inda, gue mau nanya sama lo dong. Kenapa ya akhir-akhir ini sikap Dera berubah sama gue? Setiap gue ajak ngobrol di whatsapp dia hanya bales singkat. Dulu enggak kayak gitu. Dulu kita bisa ngobrol sampai 3 jam di whatsapp. Terus kalo gue ajak dia ketemuan, dia juga gak pernah mau lagi sekarang. Alasan nya sih sibuk sama kerjaan nya.” Inda menyimak perkataan Adi. Inda tau, bahwa itu adalah trik dari Dera agar ia tau bagaimana perasaan Adi terhadapnya. “Ya mungkin memang Dera sedang sibuk dengan kerjaan di kantornya. Mungkin lo nya yang harus ngertiin dia, Di. Kalau Dera emang bener-bener lagi  sibuk sama kerjaan nya sekarang ini.” Kata Inda dengan sedikit berbohong kepada Adi. Karena Inda paham sekali, Dera pun juga tidak tega sebenarnya menjauhi Adi.

Setelah curhat dengan Inda, Adi mulai introspeksi dirinya sendiri. Apakah dirinya ada kesalahan yang membuat Dera marah dan bersikap dingin kepadanya seolah mereka baru kenal seminggu. Padahal mereka sudah saling kenal selama 7 tahun. Adi mulai merasa kehilangan moment bersama Dera. Karena dimata Adi, Dera lah yang selalu bisa membuat dia tersenyum dan tertawa. Dera lah yang selalu mengajaknya bercanda lewat whatsapp. Dera lah yang selalu membuat dia merasa nyaman. “Mungkin gue telah jatuh cinta sama Dera.” Adi berkata dalam hati.

Tepat tanggal 12 Mei di hari ulang tahun Dera yang ke-24, Dera masih bersikap dingin terhadap Adi. Handphone Dera berbunyi manandakan ada notifikasi pesan baru dari whatssapp nya. “Dera, selamat ulang tahun ya. Semoga segala keinginan positif lo bisa tercapai di tahun ini.” Ternyata sebuah pesan singkat itu dari Adi. Dera membalasnya “Terimakasih Adi. Semoga sukses juga untuk lo ya.” Tak lama kemudian, handphone Dera berbunyi lagi, “Coba buka pintu rumah lo deh.” Adi yang mengiriminya whatsapp tersebut. Dera bingung, maksudnya apa disuruh buka pintu rumah oleh Adi. Dera mengintip dari balik jendela kamarnya. Bahwa tidak ada orang di depan pintu gerbang rumahnya. Dera berpikir, Adi hanya bercanda saja. Adi bercanda agar membuat dirinya senang di hari ulang tahunnya itu. Dera keluar dari kamarnya dan membuka pintu gerbang rumahnya. Ternyata benar kosong tidak ada siapapun disitu. Dera berbalik badan hendak masuk lagi kedalam rumahnya. Namun tiba-tiba ada yang berkata di belakang dirinya. “Dera, selamat ulang tahun ya. Aku mencintaimu.” Dera terkejut bukan main, karena dari tadi ia tidak melihat siapapun di luar rumahnya. Dera berbalik badan, dan dia juga terkejut ternyata yang berbicara kepadanya barusan adalah Adi. Ya, Adi sahabatnya sejak SMA. Dera  berkata, “Di, lo jangan bercanda kayak gitu ah. Gak lucu tahu!” “Ini adalah perkataan ku yang serius Dera. Aku benar-benar mencintai kamu. Ternyata selama ini, aku bohong sama diriku sendiri. Aku bohong sama perasaan ku. Bahwa, aku mencintai kamu. Kita bersahabat udah lama. Udah tujuh tahun. Dan aku jatuh cinta sama kamu tanpa alasan. Aku juga enggak tau, kenapa perasaan ini bisa hadir secara tidak terprediksi.” Kata Adi dengan kesungguhan. “It’s called Unpredictable Love! Selamat ya, kalian emang cocok kok berdua. Gue ngersetuin banget deh kalo kalian jadian. Apalagi kalau sampai pernikahan. Gue seneng bangeeeet!!” ternyata Inda tiba-tiba juga hadir di rumah Dera. “Adi, maafin aku. Kalo aku enggak bisa.” Kata Dera dengan suara lirih. “Oh, iya enggak apa-apa kok kalau kamu enggak bisa nerima aku. Yang penting aku udah lega kalau aku udah mengungkapkan rasa cinta ini padamu.” Kata Adi dengan sedih. “Iya, aku enggak bisa.. bohong juga, kalau aku juga mencintai kamu. Aku sayang banget Di sama kamu. Kamu tahu enggak, selama ini aku pura-pura bersikap dingin sama kamu, pura-pura cuek sama kamu biar aku tahu perasaan kamu. Apakah kamu rindu kalau enggak ada aku.”  “Oh jadi itu kamu cuma pura-pura? Ah dasar kamuu.. iya, aku rindu banget sama sikap kamu yang dulu Der. Sikap kamu yang suka bercanda-canda sama aku, ketawa sama aku. Aku lega kalau kamu Cuma pura-pura doang hehe.” Kata Adi dengan wajah gembira. “Cieee,, jadi sekarang kalian udah resmi doong? Selamat yaa! Akhirnya kalian bukan cuma friendship tapi sekarang partnership dong?” kata Inda. “Inda makasih banget ya, kamu udah bantuin aku, udah ngasih solusi atas permasalahan aku. Aku juga sayang kamu Nda.” Dera berkata sambil memeluk sahabatnya itu. “Kok Inda doang sih yang dipeluk? Aku enggak? Aku udah bawain kue sama bunga loh, masa didiemin aja nih?” kata Adi menggoda Dera. “Huu, kamu mah emang maunya dipeluk. Enggak mau ah, nanti aja kalau kita udah nikah aku mau peluk kamu deh yang banyak.” Kata Dera sembari memukul-mukul mesra Adi.

Dan sebulan setelah ulang tahun Dera, Adi mengutarakan niatnya ingin melamar Dera. Adi ingin mengajak Dera untuk bersatu dengannya dalam ikatan suci pernikahan. Adi pun datang kerumah Dera dan bertemu dengan kedua orangtua Dera. Orangtua Dera pun setuju terhadap niat baik Adi yang ingin melamar putri mereka. Kedua orangtua Dera juga menilai bahwa Adi adalah lelaki yang baik, rajin, bertanggung jawab, dan bisa menjadi suami terbaik bagi putri mereka kelak. “Tante dan Om sih setuju saja, kalau Adi mau ada niatan untuk melamar Dera dan mengajaknya menikah. Tante dan Om yakin kamulah pria yang selama ini Dera cari. Dera tunggu. Kamulah cinta sejati untuk Dera.” Ibu Dera berkata dengan penuh kesungguhan.

Mendengar perkataan kedua orangtuanya, Dera tak kuasa membendung air mata bahagia. Dera bahagia mendengar jika kedua orangtua Dera telah setuju untuk menikahkan nya dengan Adi. Dera benar-benar tidak menyangka, Adi yang dulu hanya sahabatnya semasa mereka berdua masih sama-sama duduk dibangku sekolah menengah atas, kini akan menjadi calon suaminya. Calon suami yang amat dia cintai. “Kita mungkin bisa memilih ingin berpasangan dengan siapa. Namun kita tidak bisa memilih ingin jatuh cinta dengan siapa. Jika kamu jatuh cinta pada seseorang yang kini menjadi pasangan mu, mungkin Tuhanlah yang memilihkan nya untukmu.” Dera berkata dalam hati sambil tersenyum bahagia.

                                           SEKIAN                                           
By : Rachmah Dewi
Email : dhewieyess75@gmail.com
Instagram : @Rachmah_Dewi