Minggu, 10 November 2019

Dita Cucu Kartika: Menjadikan PKK Bukan Hanya Sekadar Nama tapi Inspirasi bagi Warga Jakarta

Saya dan Ibu Dita berfoto di depan Kantor Kelurahan Petojo Selatan, Jakarta Pusat (Dokumentasi Rachmah Dewi)


"Perjalanan manusia ketika ia hidup di dunia sangatlah singkat, untuk itu pergunakanlah usia kita untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Jangan pernah kita menghabiskan sisa usia kita di dunia ini dengan melakukan hal-hal yang negatif dan merugikan orang lain, percayalah apabila kita senantiasa berbuat baik, berkata baik, dan berprasangka baik, kebaikan-kebaikan pun akan datang untuk kita."

Saya merupakan orang yang sangat percaya bahwa rezeki yang Tuhan berikan kepada Hamba-Nya bukan hanya berbentuk materi, tapi juga kesehatan, kesempatan, kemudahan, dipertemukan dengan orang baik dan lingkungan yang baik itu juga merupakan bagian dari rezeki. Bahagia sekali rasanya bagi saya, karena pada hari Kamis (07/11/2019) saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu tokoh wanita inspiratif yang di mana beliau juga merupakan salah satu nominator dari 21 Nominator dalam “Ibu Ibukota Awards 2019.”

Sebelum saya menuliskan cerita dari tokoh yang sudah saya wawancarai tadi, saya ingin mengulas Sekilas tentang “Ibu Ibukota Awards 2019” ini adalah penghargaan yang diberikan bagi seluruh perempuan penggerak yang menghadirkan sisi lain dari kota Jakarta dan menghadirkan suasana lingkungan sekitar yang humanis dan harmonis. Ibu Ibukota adalah perempuan yang menjaga Marwah kota Jakarta. 

Walaupun yang dikerjakan mereka terlihat sederhana, tapi sosok perempuan memegang peranan penting sebagai roda penggerak di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya.  Mereka melakukan hal-hal kecil dengan teliti dan berkelanjutan untuk tujuan yang lebih besar, yaitu menciptakan lingkungan yang harmonis, tempat ideal bagi anggota keluarga dan masyarakat lainnya.

Ramah, bersahaja, dan cerdas, adalah sifat yang pertama kali saya sematkan kepada Ibu Dita Cucu Kartika, yang menjadi narasumber saya hari ini. Ibu Dita---demikian biasa beliau disapa, saat ini menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

Saya mewawancarai beliau langsung di kantornya pada Kamis siang. Saat saya tiba di Kantor Kelurahan pada pukul 10 pagi, Ibu Dita sedang bertugas untuk memonitoring di RPTRA Tanah Abang 3. Menunggu sekitar 15 menit tidak masalah bagi saya, karena saya memang ingin sekali untuk menggali wawasan dan inspirasi lebih banyak dari beliau.

Saya bersama Ibu Dita di ruang PKK, tempat beliau dan tim PKK bekerja (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Di usianya yang terbilang muda, yakni 32 tahun, Ibu Dita yang telah dikaruniai dua orang putra ini, sudah menorehkan prestasi di kancah Nasional maupun Internasional sebagai seorang atlet Kempo. Kempo merupakan salah satu seni beladiri yang berasal dari Jepang. Olahraga Kempo itu sendiri juga memiliki manfaat yakni sebagai pelatihan dan pertahanan diri, pelatihan mental, serta meningkatkan kesehatan. Ibu Dita sudah menyukai olahraga Kempo sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), di mana saat itu beliau mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Kempo di sekolahnya.

Menurut beliau, olahraga Kempo menjadikan dirinya lebih disiplin dan juga dirinya memiliki mental yang lebih kuat dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Ibu Dita meraih medali emas tingkat Internasional pada Kejuaraan Kempo tahun 2009 di Pulau Bali, Indonesia. Kemudian pada tahun 2012 beliau juga mengikuti PON (Pekan Olahraga Nasional) yang saat itu diselenggarakan di Jawa Barat pada bulan September 2016 dan mendapat medali emas dalam ajang tersebut dan setelahnya, beliau mendapat kepercayaan sebagai pelatih untuk olahraga Kempo.

Lebih lanjut beliau berkata bahwa, sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Kelurahan Petojo Selatan, Ibu Dita juga sudah banyak melakukan kegiatan yang menurut saya adalah kegiatan yang sangat inspiratif sekali. Ibu Dita yang telah menjabat sebagai Ketua TP PKK sejak Januari 2017 ini, mencanangkan program-program kerja yang dinamakan “10 Program Pokok PKK” yang di mana 10 program ini dimasukkan ke dalam Kelompok Kerja (POKJA), di mana dalam setiap POKJA itu membawahi program-program kerja yang telah disusun oleh Ibu Dita beserta timnya.


Deretan Piala dan Penghargaan di Ruang PKK (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Program kerja tersebut ada kegiatan Pengajian, kegiatan menanam tanaman hidroponik kemudian untuk kegiatan bidang pendidikan mereka juga bekerja sama dengan Sekolah-sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di sekitar, kemudian untuk kegiatan bagi orang yang ingin berwirausaha, mereka memfasilitasi sarana dan prasarananya dengan bantuan berupa dana juga dari Kelurahan, contohnya dari PKK di Kelurahan Petojo Selatan pernah pula membuat kerajinan tangan dari manik-manik, payet, dan lain sebagainya.


Kemudian pernah juga bekerjasama dengan Bogasari untuk mengembangkan keahlian memasak bagi warga di sekitar, serta kegiatan pengolahan tanaman-tanaman yang ada di RPTRA (Rumah Publik Terpadu Ramah Anak) Tanah Abang 3 yang di mana pengolahan tanaman hidroponik seperti bayam dan kangkung serta pengolahan ikan Nila dan Ikan Lele, di mana ikan lele ini dijadikan nugget lele untuk dijadikan bahan makanan tambahan yang diberikan untuk Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Selain itu, Ibu Dita juga berkata bahwa setiap hari Jumat, beliau beserta tim melakukan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah.

Ibu Dita pun juga rajin untuk memonitoring RPTRA (Rumah Publik Terpadu Ramah Anak) Tanah Abang 3. Bahagianya sekali saya juga bisa diajak berkunjung dan berkeliling ke RPTRA Tanah Abang 3 setelah saya berbincang-bincang di dalam kantor Kelurahan Petojo Selatan. Di RPTRA tersebut saya melihat langsung tanaman hidroponik serta kolam ikan nila dan ikan lele yang telah diceritakan Ibu Dita kepada saya, RPTRA Tanah Abang 3 terlihat sejuk, asri, dan semua serba tertata dengan rapi.


Tanaman hidroponik yang ditanam di sekitar RPTRA Tanah Abang 3 (Dokuementasi Pribadi)


Dokumentasi Rachmah Dewi

Dokumentasi Rachmah Dewi

Suasana di RPTRA Tanah Abang 3 Jakarta Pusat (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Saya melihat-lihat ke ruangan-ruangan yang ada di RPTRA tersebut. Saya masuk ke dalam ruang serbaguna, ruang perpustakaan, ruang Grossmart, dan ruang pengelola. Bu Dita berkata bahwa, beberapa koleksi buku-buku yang tersimpan di perpustakaan RPTRA berasal dari donasi yang diberikan oleh masyarakat umum. Saya melihat-lihat juga ke ruang serbagunanya, nampak bersih dan tertata rapi. Foto Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan dan foto Walikota Jakarta Pusat, Bapak Bayu Meghantara, M.SI pun juga tertata dengan rapi di dinding.
Dokumentasi Rachmah Dewi
Tampak depan ruang perpustakaan RPTRA Tanah Abang 3 (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Suasana di dalam ruang perpustakaan RPTRA Tanah Abang 3 (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Sesudah melihat-lihat ruangan serbaguna dan ruang perpustakaan, saya masuk dan melihat-lihat ruang Grossmart. Di sana tersimpan berbagai kerajinan tangan yang dibuat oleh para warga. Bagus, unik, dan menarik kesan itulah yang saya dapatkan ketika melihat hasil kerajinan tangan tersebut. Foto terlampir di bawah ini:


Kerajinan tangan di dalam ruang Grossmart (Dokumentasi Rachmah Dewi)

Tampak depan ruang Grossmart (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Saya dan Ibu Dita berfoto di RPTRA Tanah Abang 3 (Dokumentasi Rachmah Dewi)

Berfoto bersama dengan pengelola RPTRA di dalam ruang serbaguna (Dokumentasi Rachmah Dewi)

***

Sudah selayaknya dan sepatutnya bagi generasi muda untuk memberikan kontribusi dan prestasi bagi kemajuan negeri. Hal itulah yang menjadi mindset bagi Ibu Dita. Di usianya yang masih muda seperti sekarang ini, Ibu Dita mampu untuk tak hanya menjalankan peran dengan baik sebagai istri dan ibu dari dua orang putra, tapi juga mampu untuk memberikan prestasi baik dalam kancah Nasional maupun Internasional, serta menjadikan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bukan hanya sekadar nama. 

Beliau ingin kegiatan yang dilakukan oleh Tim PKK Tak hanya diperuntukkan bagi kaum Ibu saja, tapi juga untuk kaum muda. Karena Ibu Dita percaya, di tangan kaum mudalah sebuah perubahan itu akan bangkit, di tangan kaum muda yang aktif, inovatif, serta memiliki akhlak dan budi pekerti yang unggul, Indonesia bisa menjadi Indonesia Emas, Indonesia Sejahtera, dan Indonesia Adidaya.

Menurut penuturan Ibu Dita, banyak sekali kegiatan dari tim PKK di Petojo Selatan yang melibatkan anak-anak muda di sekitar, contohnya adalah Gambang Kromong, karena kebetulan dari Kelurahan Petojo Selatan mempunyai alat musik Gambang Kromong tersebut yang dihibahkan dari Rukun Warga (RW) di sekitar. “Karena dengan melestarikan untuk bermain alat musik ini, itu sama artinya dengan ikut melestarikan kebudayaan Betawi.” Ujar Beliau.

Kemudian para remaja di sekitar Kelurahan Petojo Selatan, menurut Ibu Dita juga turut aktif membantu program pendataan untuk Carik Jakarta. Carik Jakarta merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan pada bulan Juli 2019. Di mana aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara digital melalui ponsel pintar yang menjadi pusat data unit keluarga dan rumah yang dilakukan oleh penggerak PKK di seluruh wilayah Jakarta.

Sebelum menutup perbincangan dengan Saya, Ibu Dita juga turut menyampaikan harapan untuk Kota DKI Jakarta ke depannnya. “Semoga kota Jakarta dapat semakin maju lagi dari segi pembangunan dan dari segi revolusi mental bagi warga Jakarta. Semoga warga Jakarta juga bisa mempunyai karakter yang unggul, karakter yang unggul memang perlu dimiliki dan perlu dibangun bagi seluruh warga DKI Jakarta.” Ujar Beliau.

Ya, saya pun setuju dengan yang Ibu Dita katakan, karena kunci sukses seseorang bukan hanya terletak dari seberapa pintar dia dalam intelektual (ilmu akademik) yang dia peroleh di bangku sekolah ataupun bangku kuliah, tapi seseorang yang sukses adalah seseorang yang mempunyai kecerdasan secara intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual itulah adalah bagian dari karakter.

Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Ikuti cerita #AksiHidupBaik lainnya di akun Youtube dan Instagram @ibu.ibukota

“Selagi muda mari perbanyak karya, selagi muda mari perbanyak aksi positif yang nyata.”

Salam hangat,


Rachmah Dewi



Senin, 19 Agustus 2019

Yang Terindah Belum Tentu yang Terbaik

Di bawah langit senja kota Metropolitan

Kadang kehidupan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Semesta selalu saja menghadirkan apa yang tidak bisa dibaca oleh logika.

Seperti bertemu denganmu adalah hal yang tidak bisa aku hindari karena Allah lah yang telah mempertemukan kita.

Siang malam tak putus ku melangitkan namamu. Bercerita pada Tuhanku seberapa besar keinginanku untuk menyempurnakan separuh agamaku.

Sudah tidak terhitung, berapa kali dan berapa banyak derasnya air mata ini tumpah akan keinginanku untuk bersatu denganmu.

Seberapa keras aku berusaha, tetap pada akhirnya semua keputusan kembali pada takdir-Nya.

Seberapa keras aku berjuang, jika garisan takdir tidak menuliskan nama kita untuk bersatu dalam sebuah ikatan, maka tentu tidak akan bisa bersama.

Terima kasih, pernah memberi kebahagiaan untuk ku walau hanya sesaat.

Terima kasih ya Allah pernah mempertemukan ku dengan orang sebaik dirimu.

Aku sadar, yang terindah belum tentu yang terbaik. Tapi yang terbaik, sudah pasti akan jadi yang terindah.

Aku mohon izin untuk pamit, aku mohon izin untuk tidak lagi memikirkanmu.

Aku, mohon izin untuk mengucap "aku patah hati karenamu"

Jakarta, 19 Agustus 2019

-Dew-


Jumat, 12 Juli 2019

Umrah Impian Dambaan Semua Insan, bersama “Ahsanta Tours and Travel” Mari Kita Wujudkan!


Umrah Impian Dambaan Semua Insan, bersama “Ahsanta Tours and Travel” Mari Kita Wujudkan!

Dokumentasi: Rachmah Dewi
Ya Allah, Ya Rabb… mampukan kami untuk selalu berkunjung ke Tanah Suci-Mu, karena kami yakin Engkau akan memampukan orang yang Engkau undang, bukan mengundang orang yang mampu.”

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabaraktuh…

Berbicara tentang Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah memang tidak akan pernah ada habisnya. Setiap sudut kota Mekkah dan Madinah sangat indah untuk diceritakan. 

Setiap rangkaian ibadah Umrah dan Haji yang pernah kita lakukan seakan membuat kita selalu rindu Tanah Suci. Ingin rasanya berlama-lama di sana, bahkan seseorang yang baru pulang dari Umrah dan/atau Haji dari Tanah Suci, akan merasa seperti patah hati ditinggal kekasihnya karena merasakan rindu yang menusuk sanubari terdalam kepada Tanah Suci Mekkah dan Madinah.


Masjidil Haram, Dokumentasi oleh Rachmah Dewi 



Makin ke sini saya makin memahami, bahwa seseorang bisa melaksanakan ibadah Haji maupun Umrah, bukan semata-mata karena mereka orang yang punya banyak harta saja, yang punya uang bermilyar-milyar di tabungannya. Tapi, seseorang yang bisa menunaikan ibadah Umrah dan Haji, lantaran Allah Ta’ala yang memampukan, Dialah Dzat yang Maha Segalanya. Buktinya, banyak sekali orang yang secara hitungan manusia, hartanya belum cukup untuk berangkat, kondisinya sedang sakit, ataupun sudah merasa tua, namun nyatanya banyak dijumpai di Tanah Suci orang-orang dari kalangan kurang mampu baik dari segi harta maupun fisik yang menunaikan ibadah Umrah dan Haji yang secara logika manusia, tidak mungkin bisa berangkat ke sana. 

Masjid Nabawi Madinah (Dokumentasi Rachmah Dewi)
Namun Maha Kuasa Allah, yang telah memampukan siapapun yang diundang-Nya menuju Tanah Suci. Tugas kita hanya yakin dan percaya pada Allah SWT bahwa jika ada niat pasti akan ada jalan, jika keinginan mengunjungi Tanah Suci sudah sedekat urat nadi, maka pasti akan ada rezeki yang tak terduga datangnya dari Ilahi.

Berbicara mengenai Umrah Impian, semua umat islam jelas sangat mendamba pergi Umrah. Tidak akan ada yang menolak mengunjungi dua kota suci dambaan seluruh umat islam dari berbagai penjuru dunia itu, yakni kota Mekkah dan kota Madinah. Walaupun seseorang sudah pernah beribadah Umrah maka seseorang pasti akan rindu untuk kembali lagi ke sana. Siapa yang tidak rindu berdoa berlama-lama di dalam Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat Raudhah serta makam manusia paling mulia yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam beserta dua sahabatnya yaitu, Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A dan Umar Bin Khattab R.A? 

Kemudian, siapa yang tidak merindu bertawwaf (mengelilingi Ka’bah), melakukan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwah, berdoa di depan multazam yang menjadi salah satu tempat mustajab berdoa di Tanah Suci Mekkah, serta mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya di dua kota suci tersebut. Semoga teman-teman pembaca artikel ini yang belum pernah mengunjungi Tanah Suci Mekkah untuk Umrah dan Haji segera Allah Ta’ala panggil untuk memenuhi undangan dari-Nya.

Mendengar kata “Umrah Impian” apa yang terbersit di benak kalian? Apakah itu seperti:

1. Umrah bersama Orangtua
2. Umrah bersama pasangan halal (Istri/Suami)
3. Umrah bersama keluarga (Ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, keponakan, kakek, nenek, dan sebagainya)
4. Umrah didampingi oleh Tour Leader dan Muthawwif yang ramah, santun berpengalaman, supel, sabar serta tanggung jawab
5. Umrah bersama travel yang aman, nyaman, terpercaya serta biaya yang terjangkau

Saya rasa kelima hal di atas adalah faktor-faktor yang turut berpengaruh dalam menjadi “Umrah Impian.” Siapa yang tidak mau berumrah bersama orangtua, keluarga, bahkan dengan pasangan? Semua tentu mau. Karena akan lebih terasa maknanya apabila pergi ke Tanah Suci dengan orang-orang yang kita cintai dan sayangi.

Umrah yang nyaman menurut saya juga berpengaruh dari Tour Leader (Pemandu Wisata) saat kita pergi Umrah. Karena apa? Karena kita akan menghabiskan waktu sepanjang rangkaian pergi Umrah dengan didampingi oleh Tour Leader. Kita pasti mendamba untuk didampingi dalam perjalanan Umrah kita oleh seorang Tour Leader yang ramah, santun, sabar, serta berpengalaman. 

Biasanya seorang Tour Leader menemani kita dimulai ketika kita berangkat dari Indonesia sampai kita kembali lagi ke Indonesia. Namun, ketika di Tanah Suci sana, tak hanya seorang Tour Leader yang akan mendampingi kita, namun kita (para jamaah) akan didampingi juga oleh seorang Muthawwif (Muthawwif itu pembimbing Umrah) yang akan menemani dan membimbing rangkaian umrah kita selama di Tanah Suci.

Sekilas ingin bercerita tentang profesi Mutahwwif. Saya punya teman seorang Muthawwif, dia sudah 3 tahun bermukim di Arab Saudi sampai sekarang pun dia masih bermukim di sana. Namanya Martua Mahadi Harahap, dia biasa disapa dengan panggilan Ustadz Ucok. Ustadz Ucok pernah berkata pada saya bahwa syarat-syarat menjadi seorang Muthawwif itu, di antaranya: mempersiapkan mental dengan baik, persiapkan waktu luang untuk memahami medan (kota Mekkah dan kota Madinah), pelajari bahasa arab, dan senantiasa ramah pada semua orang.

Lalu, bagi saya yang dinamakan Umrah impian itu adalah umrah bersama travel yang aman dan nyaman. Siapa juga yang tidak mau pergi Umrah bersama travel yang aman, nyaman, terpercaya, dan dengan harga terjangkau? Semua orang pun pasti mau. Untuk urusan travel Umrah ini, saya tertarik dengan salah satu Travel Umrah yang bernama PT Ahsanta Tour and Travel. Setelah saya kumpulkan informasinya di sosial media.
Saya  tertarik dengan travel ini karena dia punya sosial media yang selalu update dengan nuansa pink yang menggambarkan kesan ceria dan penuh kekeluargaan sehingga. membuat diriku penasaran scroll instagram.


Saya merasa yakin dengan legalitas PT. Ahsanta Tours & Travel karena mereka mempunyai SK sebagai berikut:
  • SK Menteri Kehakiman dan HAM No: C-09317 HT.01.01.TH.2003
  • Izin Usaha Kepariwisataan (BPW) No. 556.5.1/154/2003
  • TDP No: 30,03,1,63,0460SIUP Jasa Biro Perjalanan No: 0174/30-03/PK/V/2003
  • SIUP Perdagangan Barang No. 503.1/0744/30/PK/VII/2007
  • SK Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tentang Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah No. 620 Tahun 2016
  • SK Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tentang Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus No. D/445/2014
  • Anggota AMPHURI dengan Nomor 08
Dari sini kalian juga merasa yakin dengan legalitas travel umroh PT. Ahsanta Tours & Travel nya seperti saya kan?
Berbeda dengan travel umroh lain yang jarang update website dan social media, PT. Ahsanta Tours & Travel ini terbilang selalu update mengenai informasi keberangkatan umroh. Jadi kalian pasti menemukan info terupdate soal keberangkatan umroh, haji dan halal tour beserta biayanya yang disesuaikan dengan kemampuan kalian.


Sumber gambar: https://www.manyasahilmu.com




Kalian yang ingin mewujudkan umroh bersama pasangan halal? Pasti mau banget dong yaaa! Nah, jangan khawatir, PT. Ahsanta Tours & Travel juga menyediakan tabungan umrah. Jadi maksimal 3 tahun menabung kalian sudah bisa umroh bersama pasangan halal kalian maupun dengan keluarga kalian. DP nya juga mulai dari 1 juta sampai 2 juta saja, sesuaikan dengan kemampuan keuangan kalian. Kalian sudah dijamin menginap di hotel minimal hotel bintang 3. Gimana gimana? gak ada alasan lagi untuk gak berangkat ke Tanah Suci, kan?
Salah satu laman di website Ahsanta Tours and Travel


Kalian bisa lihat website dan instagram nya mereka untuk mengetahui serta merencanakan paket umroh apa yang sesuai untuk kalian. 

Instagram Ahsanta Tours and Travel

Umrah Impian Dambaan Semua Insan, bersama “Ahsanta Tours and Travel” Mari Kita Wujudkan!



Selasa, 23 April 2019

Jangan Ragu untuk Mengejar Akhirat, Karena Dunia Pasti Akan Mengikutimu, #AyoHijrah bersama Bank Muammalat!



Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Senang sekali rasanya saya bisa mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam blog competition yang diselenggarakan oleh Bank Muammalat yang bertemakan #AyoHijrah ini. Menurut saya menarik sekali tema yang diberikan penyelenggara, oleh karena itu saya tidak ragu untuk ikut serta dalam blog competition ini.

Ketika menilik dari segi bahasa, Hijrah berasal dari bahasa Arab yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari, dan juga berpindah tempat. Namun, jika dilihat dalam konteks sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat beliau dari kota Makkah ke kota  Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah SWT yang di mana itu berupa akidah dan syariat Islam.

Sebagai umat muslim yang menjadi Hamba Allah SWT, sudah sepatutnyalah kita terus memperbaiki diri. Hijrah untuk diri sendiri memang tidak bisa instan, karena dalam prosesnya, tak jarang kita akan menemui kesulitan, tapi disitulah, Allah SWT melihat upaya kita untuk menjadi sebaik-baik Hamba-Nya. Maukah kamu menjadi Hamba yang disayang oleh Allah SWT? Jawabannya tentu saja mau! Nah, salah satu upaya agar Allah SWT mencintai kita adalah senantiasa berbuat baik dan berbenah menjadi pribadi yang baik.

Saya pun termasuk merasakan proses berhijrah. Saya akan menceritakan sedikit pengalaman hijrah saya dalam artikel ini. saat ini, saya berusia 27 tahun yang beberapa hari lagi tepatnya di tanggal 7 Mei, saya InsyaAllah akan bertambah usia jadi 28 tahun. Dalam kurun waktu 27 tahun saya hidup di dunia begitu banyak peristiwa up and down, suka dan suka, bahagia, maupun kecewa.

Proses Awal Berhijab
Sebagai seorang wanita Muslimah, sudah barang tentu kita membuktikan kecintaan dan ketaatan kita pada Allah SWT yang salah satunya adalah dengan berhijab. Berhijab bukan semata-mata menutup aurat saja bagi wanita Muslimah, tapi itulah bentuk cinta sejati serta komitmen ketaatan kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta. Kewajiban berhijab pun juga telah Allah SWT perintahkan bagi wanita Muslimah yang ada dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya:

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” (QS. Al Ahzab: 59).

Saya memulai berhijab di kala usia saya menginjak 18 tahun, saat itu saya ingin masuk kuliah. Awalnya memang berat sekali untuk memulai memakai hijab. Karena teman-teman di sekitar saya tidak ada yang memakai hijab. Saya sempat berpikir “Duh, kalau pakai hijab nanti aku gak cantik!” “Duh, nanti kalo pakai hijab aku gak bisa lagi pakai baju-baju yang trendi.” “Duh, kalau berhijab nanti aku dikucilkan dalam pergaulan.” Dan sederet pemikiran lainnya.

Lalu, aku mulai tersadar ketika ibuku berkata “Nak, kamu cinta dan sayang ‘kan sama kedua orangtuamu?” lalu aku jawab, “Iya tentu saja aku sayang Mama dan Papa.” Ibuku lanjut berkata, “Kalau begitu, pakailah jilbab. Karena itu adalah kewajibanmu sebagai Muslimah, serta itulah cara sederhana yang membuat orangtuamu bahagia. Mama tidak ingin kau digoda oleh sembarang lelaki karena kau mengumbar auratmu. Berhijab membuat kamu lebih terjaga.”

Seketika, aku langsung berpikir, “Betul juga apa yang dikatakan oleh Ibuku.” Dan aku juga pernah membaca salah satu tulisan di salah satu akun sosial media Twitter yang intinya berkata seperti ini, “Tutuplah auratmu dengan berhijab, jangan sampai kain kafan yang akan menjadi hijab yang pertama dan terakhir bagimu.” Sungguh jleb sekali hingga membuat aku benar-benar tersadar dan juga menangis, serta dari situ aku kuatkan tekadku untuk mantap memakai hijab serta memakai busana-busana muslim yang menutup aurat. Aku tidak lagi peduli pada perkataan orang di luar sana tentang keputusan aku berhijab, karena aku ingin benar-benar mendapat cinta-Nya Allah SWT serta cintanya kedua orangtuaku. Dalam hati juga saya berdoa, “Ya Allah saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bantu saya dalam berhijrah ini.”


Awal mula ketika aku pakai hijab


Alhamdulillah sudah hampir 10 tahun berhijab dan sedang berproses untuk berhijab syar'i. doakan agar istiqamah

Alhamdulillah saat ini sudah hampir 10 tahun saya berhijab dalam kegiatan sehari-hariku. Semua yang dulu aku pikirkan tentang hal-hal yang terjadi jika aku berhijab itu tidak benar. Justru Alhamdulillah dengan berhijab, kehormatanku lebih terjaga serta sekarang pula makin banyak teman-temanku yang mengenakan hijab juga, bahkan kakakku yang dulu tidak mengenakan hijab sekarang jadi memakai hijab. Alhamdulillah, tidak akan pernah ada hal yang tidak baik jika kita mencoba berbuat baik. Percayalah! #AyoHijrah
=============================================================
Oh iya itulah sedikit cerita tentang hijrah yang saya alami. Tapi, tunggu… tunggu… jangan udahan dulu ya bacanya, karena aku mau kasih cerita selanjutnya yang tidak kalah menarik. Apa itu?

Sejak Grand Launching kampanye Ayo Hijrah yang telah dilangsungkan pada 8 Oktober 2018 yang lalu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. lebih aktif dalam mengajak masyarakat untuk berhijrah, khususnya dalam hal layanan perbankan. Lalu, apa sih kampanye “Ayo Hijrah” itu? Simak ulasan dariku berikut ini:

Sesuai dengan arti dari Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik” maka #AyoHijrah adalah gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan kita dengan Sang Pencipta, tapi juga merupakan jalan hidup (way of life) sehingga #AyoHijrah juga mengajak untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.

Untuk itulah, melalui #AyoHijrah ini Bank Muamalat mengajak masyarakat untuk berhijrah dalam hal layanan perbankan (pengelolaan keuangan) dengan memanfaatkan layanan perbankan Syariah untuk hidup yang lebih berkah. Tujuan dari #AyoHijrah ini adalah diharapkan adanya peningkatan dari segi kualitas diri, baik secara individu maupun organisasi, untuk semakin menyeluruh dalam menjalankan syariat Islam, khususnya dalam konteks layanan perbankan syariah.

Sesuai dengan arti dari Hijrah yang bermakna untuk “lebih baik” maka #AyoHijrah adalah gerakan yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu meningkatkan diri ke arah yang lebih baik dalam segala hal. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan kita dengan Sang Pencipta, tapi juga merupakan jalan hidup (way of life) sehingga #AyoHijrah juga mengajak untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam yang baik dan berkah.


Sekilas Tentang Bank Muammalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), 

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.

Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional.


Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.

Beberapa penghargaan yang telah diraih oleh Bank Muammalat (sumber: https://www.bankmuamalat.co.id/penghargaan/)

Kenapa Masyarakat Harus Hijrah ke Bank Muammalat?
Nah sebelum menutup artikel ini, jujur saja, saya yang tadinya belum menjadi nasabah Bank Muammalat, untuk saat ini menjadi sangat tertarik untuk menjadi nasabah di sana. Karena menurut info yang saya baca, berbagai kelebihan dari Bank Muammalat itu di antaranya:
  • Bank Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1992.
  • Bank Muamalat tidak menginduk dari bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariah nya.
  • Pengelolaan dana di Bank Muamalat didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
  • Bank Muamalat memilki produk dan layanan keuangan lengkap yang ditunjang dengan berbagai fasilitas seperti Mobile Banking, Internet Banking Muamalat dan jaringan ATM dan Kantor Cabang hingga ke luar negeri.
MasyaAllah, luar biasa sekali ya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Bank Muammalat ini. Saya semakin tidak ragu untuk segera membuka tabungan di Bank Muammalat. Untuk tahu info terkini tentang Bank Muammalat, kamu juga bisa lho follow berbagai sosial medianya berikut ini:
Oke, sekian saja ulasan artikel dari saya pada kali ini, silakan ambil yang baik-baiknya saja ya. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, yang benar datangnya dari Allah SWT dan yang salah datangnya dari diri saya sendiri.

SEKIAN

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Regards,

Rachmah Dewi




Rabu, 27 Maret 2019

Dengan Sedekah Dapat Membeli Semua Keinginanmu! #JanganTakutBerbagi



Dengan Sedekah Dapat Membeli Semua Keinginanmu! #JanganTakutBerbagi

Sumber gambar: https://www.webstagram.one/tag/jumatuntuksemua

“Tidak Akan Ada Matinya” Inilah sebuah ungkapan yang tepat untuk salah satu amalan yang bernama sedekah. Kita bisa mendengar, melihat, dan merasakan bahwa amalan yang bernama sedekah ini memang sangat dahsyat keutamaannya. Sedekah, mempunyai berbagai macam fadhilah (keutamaan), di antaranya: mempermudah rezeki, memperpanjang umur, menumbuhkan rasa kasih dan sayang di antara sesama manusia, menghindarkan dari bala dan musibah, menambah keberkahan dari harta yang kita punya, mengatasi segala macam kesulitan hidup, dan “membeli” semua keinginan kita. MasyaAllah!

Dalam artikel kali ini, yang di mana artikel ini juga saya ikutkan dalam blog competition dari Dompet Dhuafa, saya akan bercerita tentang pengalaman saya pribadi, pengalaman yang saya dapatkan dari bersedekah atau berbagai kepada sesama. Bukan bermaksud riya' (ingin dipuji) dan sombong, tapi murni dari dalam lubuk hati saya yang paling dalam, bahwa saya menceritakan pengalaman saya ini, agar teman-teman pembaca semua bisa termotivasi untuk terus berbagi atau besedekah.

Banyak sekali yang mungkin bertanya, “benarkah dari bersedekah akan mendatangkan banyak keajaiban?” saya akan bilang “Iya, Benar!” Sedekah itu juga merupakan salah satu amalan yang utama di dalam islam dan Allah Subhanahu Wata’ala sangat mencintai orang-orang yang gemar bersedekah atau berbagi. Intinya, sedekah dapat mengundang cinta dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Nah, kalau sudah mendapat cinta dari Allah Subhanahu Wata’ala, mudah bukan bagi-Nya untuk memberi apa-apa yang kita minta? Mudah bukan bagi-Nya untuk memberi apa-apa yang kita inginkan?

Pengalaman saya yang sangat nyata saya rasakan adalah, pertama, di tahun 2017 tepatnya bulan November, saya mendapat sebuah penghargaan bergengsi tingkat Nasional, yaitu menjadi juara ke-2 dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik di Kantor Gubernur DKI Jakarta. Saya memang ingin sekali mendapatkan penghargaan dari hasil tulisan yang saya buat, karena saya ingin semakin banyak orang yang membaca tulisan saya. Tahun-tahun sebelumnya, saya tidak pernah mendapat penghargaan seperti ini, tapi di tahun 2017 ini saya pertama kalinya mendapat penghargaan yang luar biasa membuat hati saya bahagia dan kedua orangtua saya bangga. Bagaimana tidak membuat saya bahagia sekaligus terharu? karena pada saat itu, dari 600 artikel peserta yang terpilih hanya 100 orang, dan dari 100 orang disaring lagi hingga menjadi 30 orang nominator (termasuk saya). Jujur saja, kompetitor-kompetitor saya adalah para jurnalis dari media massa, media cetak, maupun media online kenamaan Indonesia.
Plakat dan Sertifikat yang saya dapatkan pada saat Penganugerahan Jurnalistik, September 2017. Alhamdulillah! 


September 2017 kerika saya menjadi juara ke-2 dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik di Kantor Gubernur DKI Jakarta

Saya yakin, di samping kualitas tulisan saya yang menurut para juri layak untuk menjadi juara ke-2 dalam ajang tersebut, tapi ada faktor lain yang mengantarkan saya untuk bisa memenangkan penghargaan di ajang bergengsi tersebut, yakni faktor dari sedekah yang saya berikan. Sebelumnya, saya pernah sedekah berupa baju-baju dan hijab-hijab saya yang masih sangat layak pakai yang saya kirimkan ke sebuah pondok pesantren dan anak-anak yatim piatu di kota Bandung. Kumpulan baju dan hijab milik saya pribadi tersebut jumlahnya cukup banyak sehingga saya harus pakai kardus besar untuk packing pengirimannya tersebut. Sekali lagi. Tidak bermaksud untuk riya' (ingin dipuji) atau sombong, tapi saya yakin bahwa dari sedekah itu yang mengantarkan saya untuk menjadi juara, mendapatkan penghargaan yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Biaya pengiriman ke kota Bandung sebesar 100.000 (seingat saya) dan MasyaAllah, Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala Maha Baik, Maha Kaya, dan Maha Segalanya, saya mendapat hadiah dari ajang penganugerahan Jurnalistik sebesar 20x lipat dari harga ongkos kirim barang saya ke kota Bandung itu


Lalu, pengalaman yang kedua, adalah ketika saya mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka kembali yakni pada saat saya bisa pergi ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah untuk beribadah Umrah pada tahun 2018 di bulan November. Sudah lama saya mempunyai keinginan untuk menunaikan ibadah Umrah. Karena saat itu uang tabungan saya belum cukup, maka saya hanya bisa berdoa sembari berafirmasi dalam diri saya sendiri “Bismillah, bisa berangkat Umrah!” Kerinduan saya akan Tanah Suci hanya bisa saya salurkan dengan seringnya saya melihat foto-foto Kakbah, Masjidil Haram, Masjid Nabawi sembari minta didoakan juga oleh teman-teman saya yang mendapat kesempatan untuk pergi Umrah terlebih dahulu.

Saya selalu minta disisipkan doa pada teman-teman saya yang sedang Umrah, “Tolong doakan saya ya di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci supaya saya segera dapat “undangan” juga dari Allah Subhanahu Wata’ala untuk pergi ke sana juga." Lalu, saya selalu ingat kata-kata ini, “Sedekah dapat membeli semua keinginan kita.” Maka dari itu, saya berusaha sebisa dan semampu saya untuk bersedekah mengharap ridha Allah Subhanahu Wata’ala. Begitu banyak sedekah yang saya lakukan mulai dari memberikan minuman dan makanan gratis pada pengemudi ojek online (saat itu pada bulan Ramadan tahun 2018, hampir setiap hari saya memberikan makanan dan minuman berbuka puasa untuk para pengemudi), menyumbang buku dan uang untuk teman-teman di Lombok yang saat itu sedang dilanda bencana, sampai setiap ada yang yang membutuhkan bantuan di twitter atau media sosial yang lain, sebisa mungkin saya bantu dengan uang saya sendiri. Karena saya yakin, dengan bersedekah tidak akan membuat kita jatuh miskin, justru akan membuat harta kita semakin bertambah dan semakin diberkahi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Alhamdulillah mungkin karena doa-doa saya serta sedekah yang telah saya berikan menjadi penolong saya, maka saya bisa berangkat umrah pada bulan November 2018 dengan tidak membayar uang sepeser pun alias gratis. Saya diberangkatkan Umrah oleh kakak saya. Alhamdulillah kakak saya punya kelebihan rezeki, sehingga saya, ibu, bapak, dan tante (kakak dari ibu saya) bisa diberangkatkan umrah bersama-sama. Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan? (QS. Ar-Rahman: 13)

Foto sewaktu saya di Madinah, saat menunaikan Ibadah Umrah
Alhamdulillah keinginan saya ke Tanah Suci bisa terwujud di tahun 2018
MasyaAllah, begitu indah kota Mekkah ini
Jadi benar-benar sungguh luar biasa bukan dahsyatnya keutamaan bersedekah? Masih ada yang ragu untuk bersedekah? #JanganTakutBerbagi! Sebelum saya menutup artikel ini, saya ingin berbagi sedikit dari buku tentang sedekah yang berjudul “Sedekah Super Stories” karya Muhammad Assad yang pernah saya baca tentang, “Angka sedekah yang ideal, berapa?”

Tidak ada angka yang pasti untuk bersedekah, lain halnya dengan zakat yang angkanya sudah ditetapkan menurut syariat islam. Namun, seperti yang sudah dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala menyuruh Hamba-Nya untuk bersedekah dari sebagian harta yang telah diberikan. Kita bisa memaknainya dengan sebagian kecil, sebagian sedang, atau sebagian besar. Setiap kali seseorang akan bersedekah, memang “kutub setan” dan “kutub malaikat” akan saling tarik-menarik, seringkali ketika seseorang ingin sedekah dalam jumlah besar, “kutub setan” akan membisikinya, “Tidak usah sedekah banyak-banyak, nanti kamu tidak bisa belanja ataupun makan, lho!”

Tapi balik lagi ke dalam diri masing-masing, yakinkah kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan keutamaan yang sangat besar di balik sedekah? Keyakinan dan kecintaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala diuji dari seberapa besar sedekah yang dilakukan, sungguh Allah Subhanahu Wata’ala adalah Sang Maha Kaya dan tidak membutuhkan sepeser pun harta kita. Bahkan jika seluruh makhluk di muka bumi ini tidak bersedekah, maka Demi Allah, tidak akan mengurangi sedikit pun kekayaan yang Allah Subhanahu Wata’ala miliki.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah jadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya, memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadiid: 7)

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa


Salaam!

Rachmah Dewi