Rabu, 27 Maret 2019

Dengan Sedekah Dapat Membeli Semua Keinginanmu! #JanganTakutBerbagi



Dengan Sedekah Dapat Membeli Semua Keinginanmu! #JanganTakutBerbagi

Sumber gambar: https://www.webstagram.one/tag/jumatuntuksemua

“Tidak Akan Ada Matinya” Inilah sebuah ungkapan yang tepat untuk salah satu amalan yang bernama sedekah. Kita bisa mendengar, melihat, dan merasakan bahwa amalan yang bernama sedekah ini memang sangat dahsyat keutamaannya. Sedekah, mempunyai berbagai macam fadhilah (keutamaan), di antaranya: mempermudah rezeki, memperpanjang umur, menumbuhkan rasa kasih dan sayang di antara sesama manusia, menghindarkan dari bala dan musibah, menambah keberkahan dari harta yang kita punya, mengatasi segala macam kesulitan hidup, dan “membeli” semua keinginan kita. MasyaAllah!

Dalam artikel kali ini, yang di mana artikel ini juga saya ikutkan dalam blog competition dari Dompet Dhuafa, saya akan bercerita tentang pengalaman saya pribadi, pengalaman yang saya dapatkan dari bersedekah atau berbagai kepada sesama. Bukan bermaksud riya' (ingin dipuji) dan sombong, tapi murni dari dalam lubuk hati saya yang paling dalam, bahwa saya menceritakan pengalaman saya ini, agar teman-teman pembaca semua bisa termotivasi untuk terus berbagi atau besedekah.

Banyak sekali yang mungkin bertanya, “benarkah dari bersedekah akan mendatangkan banyak keajaiban?” saya akan bilang “Iya, Benar!” Sedekah itu juga merupakan salah satu amalan yang utama di dalam islam dan Allah Subhanahu Wata’ala sangat mencintai orang-orang yang gemar bersedekah atau berbagi. Intinya, sedekah dapat mengundang cinta dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Nah, kalau sudah mendapat cinta dari Allah Subhanahu Wata’ala, mudah bukan bagi-Nya untuk memberi apa-apa yang kita minta? Mudah bukan bagi-Nya untuk memberi apa-apa yang kita inginkan?

Pengalaman saya yang sangat nyata saya rasakan adalah, pertama, di tahun 2017 tepatnya bulan November, saya mendapat sebuah penghargaan bergengsi tingkat Nasional, yaitu menjadi juara ke-2 dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik di Kantor Gubernur DKI Jakarta. Saya memang ingin sekali mendapatkan penghargaan dari hasil tulisan yang saya buat, karena saya ingin semakin banyak orang yang membaca tulisan saya. Tahun-tahun sebelumnya, saya tidak pernah mendapat penghargaan seperti ini, tapi di tahun 2017 ini saya pertama kalinya mendapat penghargaan yang luar biasa membuat hati saya bahagia dan kedua orangtua saya bangga. Bagaimana tidak membuat saya bahagia sekaligus terharu? karena pada saat itu, dari 600 artikel peserta yang terpilih hanya 100 orang, dan dari 100 orang disaring lagi hingga menjadi 30 orang nominator (termasuk saya). Jujur saja, kompetitor-kompetitor saya adalah para jurnalis dari media massa, media cetak, maupun media online kenamaan Indonesia.
Plakat dan Sertifikat yang saya dapatkan pada saat Penganugerahan Jurnalistik, September 2017. Alhamdulillah! 


September 2017 kerika saya menjadi juara ke-2 dalam Ajang Penganugerahan Jurnalistik di Kantor Gubernur DKI Jakarta

Saya yakin, di samping kualitas tulisan saya yang menurut para juri layak untuk menjadi juara ke-2 dalam ajang tersebut, tapi ada faktor lain yang mengantarkan saya untuk bisa memenangkan penghargaan di ajang bergengsi tersebut, yakni faktor dari sedekah yang saya berikan. Sebelumnya, saya pernah sedekah berupa baju-baju dan hijab-hijab saya yang masih sangat layak pakai yang saya kirimkan ke sebuah pondok pesantren dan anak-anak yatim piatu di kota Bandung. Kumpulan baju dan hijab milik saya pribadi tersebut jumlahnya cukup banyak sehingga saya harus pakai kardus besar untuk packing pengirimannya tersebut. Sekali lagi. Tidak bermaksud untuk riya' (ingin dipuji) atau sombong, tapi saya yakin bahwa dari sedekah itu yang mengantarkan saya untuk menjadi juara, mendapatkan penghargaan yang tidak pernah saya sangka sebelumnya. Biaya pengiriman ke kota Bandung sebesar 100.000 (seingat saya) dan MasyaAllah, Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala Maha Baik, Maha Kaya, dan Maha Segalanya, saya mendapat hadiah dari ajang penganugerahan Jurnalistik sebesar 20x lipat dari harga ongkos kirim barang saya ke kota Bandung itu


Lalu, pengalaman yang kedua, adalah ketika saya mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka kembali yakni pada saat saya bisa pergi ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah untuk beribadah Umrah pada tahun 2018 di bulan November. Sudah lama saya mempunyai keinginan untuk menunaikan ibadah Umrah. Karena saat itu uang tabungan saya belum cukup, maka saya hanya bisa berdoa sembari berafirmasi dalam diri saya sendiri “Bismillah, bisa berangkat Umrah!” Kerinduan saya akan Tanah Suci hanya bisa saya salurkan dengan seringnya saya melihat foto-foto Kakbah, Masjidil Haram, Masjid Nabawi sembari minta didoakan juga oleh teman-teman saya yang mendapat kesempatan untuk pergi Umrah terlebih dahulu.

Saya selalu minta disisipkan doa pada teman-teman saya yang sedang Umrah, “Tolong doakan saya ya di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci supaya saya segera dapat “undangan” juga dari Allah Subhanahu Wata’ala untuk pergi ke sana juga." Lalu, saya selalu ingat kata-kata ini, “Sedekah dapat membeli semua keinginan kita.” Maka dari itu, saya berusaha sebisa dan semampu saya untuk bersedekah mengharap ridha Allah Subhanahu Wata’ala. Begitu banyak sedekah yang saya lakukan mulai dari memberikan minuman dan makanan gratis pada pengemudi ojek online (saat itu pada bulan Ramadan tahun 2018, hampir setiap hari saya memberikan makanan dan minuman berbuka puasa untuk para pengemudi), menyumbang buku dan uang untuk teman-teman di Lombok yang saat itu sedang dilanda bencana, sampai setiap ada yang yang membutuhkan bantuan di twitter atau media sosial yang lain, sebisa mungkin saya bantu dengan uang saya sendiri. Karena saya yakin, dengan bersedekah tidak akan membuat kita jatuh miskin, justru akan membuat harta kita semakin bertambah dan semakin diberkahi oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Alhamdulillah mungkin karena doa-doa saya serta sedekah yang telah saya berikan menjadi penolong saya, maka saya bisa berangkat umrah pada bulan November 2018 dengan tidak membayar uang sepeser pun alias gratis. Saya diberangkatkan Umrah oleh kakak saya. Alhamdulillah kakak saya punya kelebihan rezeki, sehingga saya, ibu, bapak, dan tante (kakak dari ibu saya) bisa diberangkatkan umrah bersama-sama. Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan? (QS. Ar-Rahman: 13)

Foto sewaktu saya di Madinah, saat menunaikan Ibadah Umrah
Alhamdulillah keinginan saya ke Tanah Suci bisa terwujud di tahun 2018
MasyaAllah, begitu indah kota Mekkah ini
Jadi benar-benar sungguh luar biasa bukan dahsyatnya keutamaan bersedekah? Masih ada yang ragu untuk bersedekah? #JanganTakutBerbagi! Sebelum saya menutup artikel ini, saya ingin berbagi sedikit dari buku tentang sedekah yang berjudul “Sedekah Super Stories” karya Muhammad Assad yang pernah saya baca tentang, “Angka sedekah yang ideal, berapa?”

Tidak ada angka yang pasti untuk bersedekah, lain halnya dengan zakat yang angkanya sudah ditetapkan menurut syariat islam. Namun, seperti yang sudah dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala menyuruh Hamba-Nya untuk bersedekah dari sebagian harta yang telah diberikan. Kita bisa memaknainya dengan sebagian kecil, sebagian sedang, atau sebagian besar. Setiap kali seseorang akan bersedekah, memang “kutub setan” dan “kutub malaikat” akan saling tarik-menarik, seringkali ketika seseorang ingin sedekah dalam jumlah besar, “kutub setan” akan membisikinya, “Tidak usah sedekah banyak-banyak, nanti kamu tidak bisa belanja ataupun makan, lho!”

Tapi balik lagi ke dalam diri masing-masing, yakinkah kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan keutamaan yang sangat besar di balik sedekah? Keyakinan dan kecintaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala diuji dari seberapa besar sedekah yang dilakukan, sungguh Allah Subhanahu Wata’ala adalah Sang Maha Kaya dan tidak membutuhkan sepeser pun harta kita. Bahkan jika seluruh makhluk di muka bumi ini tidak bersedekah, maka Demi Allah, tidak akan mengurangi sedikit pun kekayaan yang Allah Subhanahu Wata’ala miliki.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah jadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya, memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadiid: 7)

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa


Salaam!

Rachmah Dewi