Konsisten Itu Sulit!
Seringnya aku mengisi kelas kepenulisan online, Maka seringnya juga aku ditanyai oleh para peserta kelas dengan pertanyaan yang hampir sama. Kamu tahu apa? begini:
"Kak Dewi, saya mau tanya. Gimana sih cara konsisten untuk menulis naskah, biar naskahnya selesai dan naskahnya bisa jadi buku?"
Pertanyaan tersebut sudah sering aku jawab, dan tak jarang pula orang yang sama menanyakan itu lagi? Lah piye iki...
Rata-rata banyak mengeluhkan untuk konsisten menulis itu berat. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk menyelesaikan naskah buku yang mereka sedang tulis tersebut.
Oke, sini aku beritahukan sedikit sesuai dengan pengalamanku dalam menggarap buku pertama ya! Betul, aku pun tidak menampik bahwa menjaga konsistensi itu berat, kamu gak akan kuat, biar mereka aja yang kuat! hahaha
Begini, aku mau berbagi sedikit ya. Semoga kalian yang suka nanya ke aku tentang hal ini, baca tulisanku sekarang di #14ArticlesOn14Days ini. Caraku menjaga konsistensi menulis? Saat aku menyelesaikan naskah buku perdanaku, aku dalam satu hari menulis 4 halaman A5 di Microsoft Word. Berat? Ya berat bagi yang nggak niat. Alhamdulillah naskah buku perdana selesai dalam waktu kurang lebih 30 hari. Itu semua karena niat aku yang terpatri sangat kuat untuk bisa menerbitkan buku di tahun 2017.
Seperti halnya puasa di bulan Ramadan selama 30 hari, kalau tidak ada niatan yang kuat, pasti menjalankan puasa sangat terasa berat. Menahan lapar dan dahaga akan terasa sangat menakutkan karena nggak ada niat dalam hati untuk bisa menyelesaikan kewajiban berpuasa tersebut.
Sama halnya dengan menulis tadi, kalau kalian memang sudah ada niatan untuk menyelesaikan sebuah buku, seterjal apapun jalan yang akan ada di depan, kalian pasti bisa melewati. Terus gimana aku bagi waktunya?
Menulis satu hari empat halaman, dianggap sebuah momok yang menakutkan. Awalnya aku juga menganggap demikian. Tapi setelah dijalani, ya biasa saja tuh gak semenakutkan yang aku pikirkan. Oke masalah bagi waktu ya, aku membiasakan untuk menulis di waktu-waktu senggang.
Dalam sehari ada berapa jam? yes, 24 Jam! kalian sekolah atau kerja taruhlah waktu kalian akan terpakai sekitar 7 sampai 8 jam (7-8 jam biasanya untuk pekerja kantoran, ya!) nah pasti kan setelah itu ada beberapa jam waktu luang untuk kalian? "Tapi kan abis pulang kerja capek? pengennya kalo udah di rumah ya rebahan aja di kasur, goleran sambil denger musik atau nonton youtube!" nah berarti kalau kalian masih selalu mikir waktu luang hanya dipakai untuk itu, ya agak susah ya naskahnya untuk cepat-cepat selesai.
Harus ada yang dikorbankan! Ya, itulah yang berlaku pada aku saat saya menyelesaikan naskah buku dalam waktu kurang lebih 30 hari di tahun kemarin. Aku sama seperti kalian, yang lebih suka tidur-tiduran setelah capek pulang kerja dibanding harus buka laptop untuk menyelesaikan naskah.
Tapi, kalau aku terus-terusan menuruti kemalasanku ini, maka aku yakin, tulisanku hanya mengendap saja di laptop, buah pikirku hanya stuck saja di dalam kepalaku, impianku jadi penulis buku gak akan pernah terwujud sampai sekarang. Ya, balik lagi, semua karena niat.
Aku benar-benar mempunyai niatan kuat untuk menghasilkan karya berupa buku dan semesta pun mendukung niatanku tersebut hingga aku bisa melahirkan buku perdanaku di bulan juli 2017.
Jadi, konsisten itu tidak berat asalkan dibarengi dengan niat! Kalian mau pilih yang mana, terus-terusan nyaman dalam kemalasan, atau bergegas meraih impian dengan didampingi kuatnya sebuah niatan? Hidup kalian, ya kalianlah yang menentukan! :)
Regards,
Rachmah Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar