Alasan di Balik Sebuah Pilihan
Jumat Berkah! salah satu slogan di hari jumat yang paling saya suka setelah "Thanks God It's Friday." entah mengapa, aku sangat menyukai dan mencintai hari jumat. bagiku, hari jumat selalu punya sisi spesial dan tentunya juga, hari jumat itu penuh dengan keberkahan. InsyaAllah...
Di tulisan kali ini, aku akan membahas tentang "Alasan di Balik Sebuah Pilihan" tentu, ini berdasarkan ceritaku ya.
Kalau kamu mengenalku sebagai seorang penulis buku saat ini, kamu harus tahu, bahwa aku terjun di dunia kepenulisan buku baru sekitar 1,5 tahun belakangan ini. Oh ya? Iya! kamu tahu dan kamu percaya atau nggak, saya ini adalah seorang Sarjana Ekonomi yang membelok profesi menjadi seorang penulis buku.
Kok bisa? Ya bisa! Sebenarnya, ini mau aku ceritakan di buku solo keduaku, tapi aku akan ceritakan sedikit saja khusus untuk kalian yang saat ini tengah membaca postingan #14ArticlesOn14Days milikku.
Aku mencintai dunia kepenulisan sudah lama, tepatnya ketika SMA, aku sudah mulai jatuh cinta dengan menulis. Aku senang sekali jika ada pelajaran bahasa Indonesia dengan tugas disuruh membuat karangan atau karya tulis. Bagiku, dengan menulis aku bisa mencurahkan segala rasa yang aku tidak bisa curahkan lewat kata-kata. Bagi sebagian orang, aku dianggap orang yang pendiam, namun jika sudah menulis, aku bisa bermain kata dengan tulisanku sampai berlembar-lembar.
Terbersit keinginan, setelah lulus SMA aku ingin kuliah di jurusan sastra, atau minimal yang ada hubungannya dengan dunia tulis menulis. Namun, karena kedua orangtuaku adalah lulusan Ekonomi, maka aku tidak diperbolehkan masuk ke jurusan impianku. Karena stigma orangtua yang selalu berkata "Jadi Sarjana Ekonomi itu enak, kamu bisa kerja kantoran nanti dengan gaji yang tinggi. Kamu bisa kerja di bagian akunting atau human resource, pokoknya keren deh."
Karena aku termasuk anak yang manut-manut saja dengan perkataan orangtua, maka aku ikuti kemauan mereka untuk kuliah di Fakultas Ekonomi dengan jurusan manajemen. Walaupun aku kuliah di bukan jurusan impianku, tapi aku tetap untuk memberikan nilai serta indeks prestasi terbaik kepada kedua orangtuaku.
Namun, hasrat menulisku masih terus ada bahkan sampai aku kuliah. Jiwaku untuk mencintai dunia kepenulisan tidak pudar, bahkan semakin menggebu-gebu. Saat itu, memang tengah booming sekali media blog untuk menulis. Di tahun 2013, setelah aku lulus kuliah, barulah aku membuat blog. Dan blog yang kalian baca inilah, yang menjadi blog pertama saya.
Setelah lulus kuliah, apakah aku pure menjadi seorang penulis? Belum sepenuhnya. Karena saat itu, aku masih bekerja di kantor yang jobdesc-nya masih berkaitan dengan jurusanku saat kuliah. Dan aku baru bisa benar-benar total dalam menjalani peran saya sebagai penulis itu di sekitar tahun 2017, tepat di mana buku pertama aku terlahir ke dunia.
Aku pun memilih resign dari kantor yang turut membesarkan namaku selama aku mengabdi 1 tahun 9 bulan di sana walaupun pekerjaan itu memang cocok dengan passion-ku, namun aku memilih untuk lebih fokus mengabdikan diri sebagai seorang penulis. Full Time Writer dengan menjadi seorang istri yang shalihah di tahun 2018 adalah sebuah cita-citaku :)
Mengapa Memilih untuk Jadi Penulis?
Untuk pertanyaan ini, simpel saja jawaban dariku, aku ingin menjadi seseorang yang turut andil untuk mencerdaskan anak-anak bangsa lewat tulisan. Karena sebuah tulisan itu mampu mengubah peradaban. Membuat seseorang yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu. Dengan tulisan pun, itu bisa menjadi amalan jariyah bagiku, ketika aku sudah tidak hidup lagi di dunia ini, masih ada sesuatu yang dapat aku tinggalkan, yakni dari tulisan-tulisanku. Kalian pasti tahu ungkapan ini "Gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan nama?" aku ingin jika aku meninggal nanti, pahala untukku tidak terputus. maka dari itu, aku membuat sebanyak-banyaknya karya lewat tulisan yang bermanfaat untuk dibaca.
Regards,
Rachmah Dewi
Regards,
Rachmah Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar